Pohon Cendrawasih memiliki nama ilmiah Phyllanthus Myrtifolius, tanaman ini berasal dari negara Sri Lanka. Masyarakat di Sri Lanka sering menggunakan pohon ini sebagai tanaman penghias tembok (vertikal).
Cendrawasih sendiri termasuk tanaman dari keluarga Phyllanthus. Habitat asli pohon cendrawasih adalah tepi-tepi sungai di pegunungan tropis. Tanaman ini sangat mudah tumbuh jika dekat dengar air atau lembab.
Di negara kita Indonesia tanaman cendrawasih sudah mudah untuk ditemukan. Hampir semua toko penjual tanaman hias dipinggir jalan menjualnya. Harga dari pohon ini pun relatif murah, sebab mudah dikembangbiakkan.
Apabila kamu ingin pergi ke toko penjual tanaman hias dan membeli pohon cendrawasih, pastikan pohon tersebut memiliki ciri ciri yang sama dengan gambar dibawah ini.
Batang Pohon Cendrawasih
Batang pohon cendrawasih tak begitu besar, mungkin hanya sebesar ibu jari kaki pria dewasa. Namun, setiap batang dari pohon bisa dibelitkan (digabungkan) satu sama lainnya agar menjadi satu pohon.
Daun Pohon Cendrawasih
Daun cendrawasih berwarna hijau tua dibagian belakang, dan hijau mudah kekuning-kuningan dibagian depan (daun muda). Bentuknya pun kecil dan memanjang.
Bunga Pohon Cendrawasih
Jika sudah tua dan subur, pohon cendrawasih akan berbunga dengan bentuk kecil dan menggantung. Bunga pohon cendrawasih berwarna merah jambu saat masih mudah dan perlahan berubah menjadi merah jika sudah tua.
Tak sedikit rumah-rumah yang memiliki halaman dan tembok luas seringkali ditanami pohon cendrawasih ini, karena pohon ini memang bisa tumbuh dengan wadah yang tegak lurus / vertikal seperti ditembok.
Meski bisa ditempatkan diberbagai tempat, namun pohon ini membutuhkan air yang cukup setiap harinya. Dengan kata lain harus disiram setiap hari agar tetap tumbuh subur.